poltekkesbanten.com – Masa remaja itu emang masa penuh perubahan, mulai dari fisik, emosi, sampai cara berpikir. Nggak heran kalau banyak remaja jadi lebih sensitif, mudah tersinggung, atau gampang berubah-ubah suasana hatinya. Tapi kadang, di balik itu semua, ada tanda-tanda awal dari gangguan kepribadian yang sering nggak disadari, baik oleh si remaja sendiri maupun orang-orang di sekitarnya.
Artikel ini aku tulis di poltekkesbanten.com buat bantu kamu, orang tua, guru, atau siapa aja yang sering berinteraksi sama remaja, biar lebih peka sama sinyal-sinyal awal yang bisa jadi petunjuk kalau ada gangguan kepribadian yang mulai muncul. Karena semakin cepat dikenali, semakin besar juga peluang untuk ditangani dengan baik sebelum berkembang jadi lebih berat.
1. Sulit Bangun Hubungan yang Stabil
Remaja yang punya kecenderungan gangguan kepribadian biasanya susah banget membangun relasi yang stabil. Hari ini mereka bisa lengket banget sama seseorang, tapi besoknya langsung menjauh atau bahkan marah tanpa alasan jelas. Pola hubungan yang naik turun ini bisa jadi sinyal awal adanya masalah dalam pengaturan emosi dan rasa percaya.
2. Emosi yang Meledak-Ledak
Wajar sih kalau remaja kadang marah atau nangis tiba-tiba. Tapi kalau itu terjadi terlalu sering dan intens, bahkan untuk hal-hal sepele, ini bisa jadi tanda awal gangguan kepribadian, terutama tipe borderline. Emosi mereka bisa terasa ekstrem, dan butuh waktu lama buat tenang lagi, bahkan setelah situasinya selesai.
3. Perasaan Hampa atau Kehilangan Arah
Remaja yang terlihat sering ngomong “aku bingung aku ini siapa” atau “hidup ini ngapain sih”, dan ngerasa hampa tanpa alasan jelas, perlu diperhatikan. Kalau perasaan itu muncul terus-menerus dan mengganggu aktivitas sehari-hari, bisa jadi itu sinyal bahwa identitas dirinya belum terbentuk dengan sehat, yang bisa mengarah ke gangguan kepribadian nantinya.
4. Sering Bertindak Impulsif
Contohnya kayak kabur dari rumah tanpa alasan jelas, belanja berlebihan, melakukan hal ekstrem untuk cari perhatian, atau bahkan menyakiti diri sendiri. Tindakan impulsif ini biasanya jadi bentuk pelarian dari emosi yang nggak bisa diungkapkan secara sehat. Kalau ini muncul secara berulang, sebaiknya mulai cari bantuan profesional.
5. Sering Merasa Disalahpahami atau Dikhianati
Perasaan kayak “nggak ada yang ngerti aku” atau “semua orang pasti bakal ninggalin aku” bisa terdengar biasa di kalangan remaja. Tapi kalau terlalu intens dan bikin mereka terus menerus curiga, menarik diri, atau meledak-ledak, perlu diwaspadai. Ini bisa jadi bagian dari pola pikir paranoid atau rasa takut yang berlebihan karena pengalaman traumatis atau luka emosional terdahulu.
6. Kesulitan Mengelola Kritik atau Penolakan
Banyak remaja belum terbiasa menerima kritik, tapi mereka yang punya kecenderungan gangguan kepribadian biasanya bereaksi berlebihan. Bisa langsung nangis, marah besar, atau menyalahkan orang lain tanpa alasan. Bahkan, penolakan sekecil apapun bisa memicu drama besar atau keinginan untuk balas dendam.
7. Suka Memanipulasi Secara Halus
Kadang perilaku manipulatif udah muncul sejak remaja, misalnya dengan cara bersikap manis untuk mendapatkan sesuatu, lalu berubah saat keinginannya ditolak. Bisa juga mereka memainkan emosi orang lain agar selalu merasa bersalah. Ini bisa jadi tanda awal adanya pola perilaku manipulatif yang mengarah ke gangguan kepribadian antisosial atau narsistik.
Penutup
Gangguan kepribadian memang nggak bisa langsung didiagnosis sembarangan, apalagi di usia remaja. Tapi sinyal-sinyal awalnya bisa kelihatan dan harus diperhatikan, supaya bisa dicegah sebelum makin mengakar. Tugas kita bukan buat ngecap remaja sebagai “bermasalah”, tapi justru membuka ruang buat mereka bisa bicara, dipahami, dan dibantu tumbuh dengan sehat secara mental.
Semoga artikel dari poltekkesbanten.com ini bisa bantu kamu lebih waspada dan peduli. Karena kadang, satu pelukan hangat dan satu kalimat “aku ada buat kamu” bisa jauh lebih berarti dari seribu nasihat. Yuk, bareng-bareng bangun generasi yang kuat secara emosi dan sehat secara jiwa.